Selasa, 02 April 2013

MAKALAH MAJELIS TA'LIM


BAB I

PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik. Kesadaran dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan, yaitu proses pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Sejak tahun 1980 –an pertumbuhan lembaga – lembaga pendidikan Islam Luar Sekolah yaitu pendidikan yang dikelola oleh masyarakat di luar jalur pendidikan sekolah – tampak cukup pesat, terutama di kota – kota besar. Fenomena ini ditandai dengan munculnya Taman Pendidikan  Al Qur’an ( TPA ),  Taman Kanak – Kanak  Al Qur’an  ( TKA ) , Madrasah Diniyah, Majlis Ta’lim, dan bentuk – bentuk pengajian keagamaan lainnya. Bentuk – bentuk pendidikan demikian terlihat sepintas menggantikan model pengajian Al Qur’an di masjid atau langgar yang pernah ada sebelumnya , tapi mengalami perubahan baik bentuk maupun isinya.

Majlis Ta’lim sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam yang bersifat Nonformal , tampak memiliki kekhasan tersendiri. Dari segi nama jelas kurang lazim dikalangan masyarakat Islam Indonesia bahkan sampai di negeri Arab nama itu tidak dikenal, meskipun akhir – aklhir ini Majlis Ta’lim Sudah berkembang pesat. Juga merupakan kekhasan dari Majlis Ta’lim adalah tidak terikat pada faham dan  organisasi keagamaan  yang sudah tumbuh dan berkembang.  Sehingga menyerupai kumpulan pengajian yang diselenggarakan atas dasar kebutuhan untuk memahami Islam disela – sela kesiobukan bekerja dan bentuk – bentuk aktivitas lainnya atau sebagai pengisi waktu bagi  Ibu – ibu rumah tangga.1)

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup
___________________
1)Khozin, Jejak-jejak Pendidikan Islam  di Indonesia,  Bandung, 1996, hal 235 - 236
1
2
seluruh kehidupan manusia. Di samping sebagai pedoman hidup, Islam menurut para pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus dida’wahkan dan memberika pemahaman berbagai ajaran
yang terkandung di dalamnya. Sarana yang dapat dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui Majlis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran tersebut. Hal ini dilakukan sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nahl ayat 125.2)








Artinya : “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk “.

B.       Pokok Pembahasan

Berdasarkan latar belakang di atas , maka pokok pembahasan yang perlu dibahas
pada makalah ini adalah :
a.       Pengertian Majlis Ta’lim
b.      Tujuan Majlis Ta’lim
c.       Peranan Majlis Ta’lim
d.      Materi yang disampaikan dalam Majlis Ta’lim
e.       Pendekatan  yang dilakukan dalam Majlis Ta’lim

_______________________
2)                    Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang,CV.Toha Putra Semarang,1989, hal. 421
BAB II

PEMBAHASAN MAJLIS TA’LIM


A.      Pengertian Majlis Ta’lim

Majelis ta’lim berasal dari dua suku kata, yaitu kata majlis dan kata ta’lim.
Dalam bahasa Arab kata majlis (                 ) adalah bentuk isim makan ( kata tempat ) kata kerja dari                    yang artinya “ tempat duduk, tempat sidang, dewan.3)
Kata ta’lim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja (                             )
yang mempunyai arti “ pengajaran”4)

Dalam    Kamus    Bahasa      Indonesia pengertian majlis adalah   Lembaga  ( Organisasi) sebagai wadah pengajian dan kata Majlis dalam kalangan ulama’ adalah lembaga masyarakat nonpemerintah yang terdiri atas para ulama’ Islam.5)

Adapun arti  Ta’lim adalah  Pengajaran , jadi menurut arti dan pengertian di atas maka secara istilah Majlis Ta’lim adalah Lembaga Pendidikan Non Formal Islam yang memiliki kurikulum sendiri/aturan sendiri, yang diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh jama’ah yang relatif banyak dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dan Allah, manusia dan sesamanya dan manusia dan lingkungannya, dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

                 Dari pengertian di atas tentunya Majlis Ta’lim mempunyai perbedaan  dengan lembaga lembaga lainnya, tentunya sebagai lembaga nonformal memiliki ciri-ciri sebagai berikut  :
1.      Sebagai lembaga non formal maka kegiatannya dilaksanakan dilembaga-lembaga khusus masjid, mushola, atau rumah-rumah anggota bahkan sampai ke hotel-hotel
_______________
3 )  Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997), cet. Ke- 14, h. 202
4)   Ibid., h. 1038
5)  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:  
    PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. Ke-4, hal. 859

3
4
2.      Tidak ada aturan kelembagaan yang ketat sehingga sifatnya suka rela. Tidak ada kurikulum, yang materinya adalah segala aspek ajaran agama.
3.      Bertujuan mengkaji , mendalami dan mengamalkan ajaran Islam disamping berusaha menyebarluaskan.
4.      Antara ustadz pemberi materi dengan jamaah sebagai penerima materi berkomonikasi secara langsung.6)
Berarti Majlis Ta’lim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat Islam Indonesia, maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.

B.       Tujuan dan Fungsi Majlis Ta’lim
Setelah kita tahu tentang pengertian Majlis Ta’lim sebagai lembaga non formal yang mempunyai kedudukan dan fungsi  sebagai alat dan sekaligus sebagai media pembinaan dalam beragama ( da’wah Islamiyah ), hal ini dapat dirumuskan fungsi Majlis Ta’lim sebagai berikut :
1.      Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2.      Sebagai taman rekreasi rohaniyah karena penyelenggaraanya bersifat santai
3.      Sebagai ajang berlangsungnya silaturrohnmi masa yang dapat menghidupsuburkan da’wah dan ukhuwah Islamiyah
4.      Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama’ dan umara’ dengan umat
5.      Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa pada umumnya.7)
Dilihat dari segi tujuan, majlis ta’lim termasuk sarana dakwah Islamiyah yang secara self . standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbaga ikegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan
_______________________
6)  Khozin, op.cit. , hal. 240
7) Dra.Hj.Enung K Rukiati dan Dra.Fenti Hikmawati,Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,( Bandung : 
   Pustaka Setia , 2006 ), Cet. 1, hal. 134
5
ta’lim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya. Dilihat dari aspek sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Disamping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotismedan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia, lembaga ini ikutserta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dilihat dari bentuk dan sifat pendidikannya, lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk langgar, surau, rangkang.8)

C.      Peranan Majlis Ta’lim

Majlis Ta’lim merupakan lembaga pendidikan masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari kalangan masyarakat Islam itu sendiri yang kepentingannya untuk kemaslahatan umat manusia.

Pertumbuhan Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan hasra masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah – masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia. Meningkatkan tuntutan jamaah dan peranan pendidikan yang bersifat nonformal, menimbulkan pula kesadarana dari dan inisiatif dari para ulama beserta anggota masyarakat untuk memperbaiki , meningkatkan  dan mengembangkan kwalitas dan kemampuan , sehingga eksistensi dan peranan serta fungsi majlis ta’lim benar benar berjalan dengan baik.9)
Disamping peranan Majlis Ta’lim terdapat pada fungsi di atas , namun disini H.M. Arifin mengatakan bahwa “ Peranan secara fungsional majelis taílim adalah mengokohkan landasan hidup  manusia  muslim  Indonesia  pada  khususnya
di  bidang  mental  spiritual keagamaan  Islam  dalam  upaya  meningkatkan  kualitas  hidupnya  secara  integral, lahiriah  dan  batiniahnya,  duniawi  dan  ukhrawiah 


______________
8) Zuhairi, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal. 192
9) Dra.Hj.Enung K Rukiati dan Dra.Fenti Hikmawati,op.cit., hal. 132
6
persamaan  (simultan),  sesuai tuntunan  ajaran  agama  Islam  yaitu  iman  dan  taqwa  yang  melandasi  kehidupan duniawi  dalam  segala  bidang  kegiatannya.  Fungsi  demikian  sejalan  dengan pembangunan nasional kita”.10)

D.      Materi Yang Disampaikan Dalam Majlis Ta’lim

Menurut  pedoman  Majlis  Ta’lim  materi  yang  disampaikan  dalam majlis ta’lim adalah :
a.  Kelompok Pengetahuan Agama
Bidang pengajaran kelompok  ini meliputi  tauhid,  tafsir, Fiqih, hadits, akhlak,
tarikh, dan bahasa Arab.
b.  Kelompok Pengetahuan Umum 
Karena  banyaknya  pengetahuan  umum, maka  tema-tema  atau maudlu’  yang    disampaikan  adalah  yang  langsung  berkaitan  dengan  kehidupan masyarakat. Kesemuanya  itu  dikaitkan  dengan  agama,  artinya  dalam  menyampaikan uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-Qur’an    dan  hadits-hadits  atau  contoh-contoh  dari  kehidupan  Rasulullah SAW.

Sebagaimana diungkapkan pada ciri-ciri Majlis Ta’lim di atas , maka majlis ta’lim dengan perkembangannya tentunya juga adanya perkembangan sesuai dengan
tuntutan zaman saat ini. Misalnya di Jakarta Majlis Ta’lim sudah diorganisir secara lebih baik, sehingga tujuan, arah kegiatan sampai pada model pendekatannya dalam pengajarannya dan bahkan sampai pada rumusan materi pendidikannya sudah dirumuskan.
                 Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat maka pola pengembangan da’wah majelis ta’lim tidak cukup hanya berorientasi kepada tema – tema da’wah yang sifatnya menghibur dan menentramkan , tetapi juga bersifat memperluas dan meningkatkan yaitu meningkatkan wawasan dan kwalitas keilmuan.11)

_______________
10) H. M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-3, hal 120
11) Khozin, op.cit. , hal. 240
7
E.       Pendekatan Yang Dilakukan Dalam Majlis Ta’lim
Dalam usaha pembinaan masyarakat khususnya dalam bidang keagamaan, ada beberapa pendekatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan dan fungsi majlis ta’lim, baik itu dalam menentramkan rohaniahnya maupun memperluas dan meningkatkan wawasan dan pengetahuannya. Adapun pendekatan – pendekatan yang dilakukan dalam majlis ta’lim diantaranya adalah :
1.      Permasyarakatan doktrin ( ajaran ) Jihad
Yaitu semangat untuk mencapai prestasi yang bersifat horisontal. Dalam hal ini majlis ta’lim mengarahkan jama’ahnya untuk memahami tugas dan tanggung jawab sebagai makhluk sosial.
2.      Permasyarakatan doktrin Ijtihad
Yaitu menumbuhkan semangat perjuangan dalam tataran intelektual. Dalam hal ini da’wah dalam majlis ta’lim mampu mempertajam intelektual jamaahnya melalui sikap bersedia mendengarkan perkataan, pengumpulan informasi untuk memperoleh bukti serta data yang akurat, selanjutnya memilih , memutuskan dan mengikuti yang terbaik.
3.      Permasyarakatan doktrin Mujahadah
Yaitu usaha terus menerus untuk mencapai kebenaran atau kedekatan diri kepada Tuhan ( Taqorrabanilallah ), melalui tindakan-tindakan atau perbaikan amaliyah ubudiyah. Hal ini dilakukan spritual religius yang berorientasi untuk memperlembut hati nurani dan memperluas kepekaan ruhaniah. Dalam majlis ta’lim memberikan bimbingan – bimbingan praktis terhadap jamaahnya dalam bentuk peribadatan vertikal ( hablum minaallah ) seperti sholat, dzikir , do’a - do’a, wirid dan peribadatan lainnya yang mengarah pada kesadaran atau kehadirat Allah dalam kehidupan.
                
Melihat bentuk – bentuk pendekatan tersebut tentunya majlis ta’lim sangatlah perlu dan  dibutuhkan masyarakatan. Dan tentunya dalam hal ini bukan hanya tugas majelis ta’lim tapi juga tugas masyarakat.12)

________________   
12) Ibid, hal. 241
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami sampikan dalam pembahasan majlis ta’lim ini adalah :
1.      Majlis Ta’lim adalah Lembaga pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan dan pengajaran terhadap masyarakat baik yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan ( Kholiq ) maupun hubungan manusia dengan sesama makhluk yang dilakukan secara terorganisir maupun belum terorganisir yang bersifat suka rela.
2.      Tujuan dan fungsi Majlis ta’lim adalah :
a.       Membina dan mengembangkan ajaran Islam
b.      Wadah ketenangan rohaniah
c.       Forum silaturrohmi dan dialog  ulama’ , umara’ dengan umat
d.      Sebagai media dan penyampaian  gagasan yang bermanfaat  pembangunan umat dan pembangunan bangsa .
3.      Peranan Majlis Ta’lim  mengokohkan landasan hidup sebagai Muslim sejati secara rohaniah  maupun jasmaniyah
4.      Materi yang disampaikan dalam majelis ta’lim meliputi :
a.       Materi yang berkaitan dengan agama ( Al Qur’an, tafsir, hadits, tauhid, akhlaq, fiqih, tarikh )
b.      Materi Umum yang menyangkut dengan kehidupan beragama dan bernegara
5.      Pendekatan yang dilakukan pada Majlis Ta’lim adalah :
a.       Secara ( ajaran ) Jihad pendektan yang dilakukan bahwa dengan jalan mengarahkan bahwa manusia itu punya kewajiban dan tanggung jawab sebagai makhluk sosial ( hamblum minannaas )
b.      Secara Ijtihad yaitu  menumbuh semangatkan rasa intelektual yang dimilki
c.       Secara Mujahadah yaitu Usaha yang dilakukan secara terus – menerus pendekatan diri kepada Kholiq ( hamblum minallah ).

8

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M., H., Kapita Selekta Pendidikan  Islam,  (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-3
Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997), cet. Ke 14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008), cet. Ke-4
            Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang,CV.Toha Putra  Semarang,1989, hal. 421
Enung  K. Rukiati,Dra.,Hj. dan Dra.Fenti Hikmawati,Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,( Bandung : Pustaka Setia , 2006 ), Cet. 1
                        Khozin, Jejak-jejak Pendidikan Islam  di Indonesia,  ( Bandung, 1996, )
Zuhairi, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),



Tidak ada komentar:

Posting Komentar