Sabtu, 21 Juni 2014

PROPOSAL SKRIPSI PTK



PENERAPAN STRATEGI DRILL, BILL  BOARD RANKING,
dan ACTING OUT UNTUK MEMAKSIMALKAN
HASIL BELAJAR DALAM MENGHAFAL
RUKUN IMAN PADA MATERI AQIDAH
DI TKM ATH-THOHIRIN PONOROGO
KLOMPOK B SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Ptk di Taman Kanak-Kanak Muslimat NU 145 Ath-thohirin Japan Babadan Ponorogo

PROPOSAL SKRIPSI
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   



Oleh :
Maskanah
NIM . 210310239


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO 2014
I.         JUDUL : PENERAPAN STRATEGI DRILL, BILL  BOARD RANKING, dan ACTING OUT UNTUK MEMAKSIMALKAN HASIL BELAJAR DALAM MENGHAFAL RUKUN IMAN PADA MATERI AQIDAH DI TKM ATH-THOHIRIN PONOROGO KLOMPOK B SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014.  (Ptk di Taman Kanak-kanak Muslimat NU 145 Ath-thohirin Japan Babadan ponorogo)

II.      LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan persoalan penting bagi umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuhan atau harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Pendidikan merupakan sarana untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat dan menciptakan generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka. [1]
Dari makna lazimnya, pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge dari seorang guru kepada murid, namun ketika dicermati dari subtansi pendidikan itu sendiri, esensi pendidikan justru tidak terletak pada aspek transfering (perpindahannya), melainkan terletak pada aspek proses dalam mentransfernya, sehingga proses merupakan satu aspek yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan, yang pada gilirannya bermuara pada out-put pendidikan itu sendiri dengan standarisasi evaluasi yang selektif, diagnosis dan penempatan.[2]
Setelah lahirnya UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka jelaslah bahwa pendidikan agama adalah bagian dari system pendidikan nasional yang tidak dapat dipisahkan. Dalam UU Nomor 2 tahun
1989 pasal 4 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan
pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis dan jalur serta
jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan Pancasila, Agama dan Kewarganegaraan. Dari pasal di atas kita bias melihat betapa pendidikan agama tidak bias dipisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional.[3]
Sedangkan dalam proses Pendidikan dan Pengajaran diperlukan suatu perhitungan tentang kondisi dan situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut , maka proses pendidikan agama Islam akan lebih terarah kepada tujuan yang hendak dicapai, karena segala sesuatunya telah direncanakan secara matang.
Itulah sebabnya pendidikan memerlukan strategi yang menyangkut pada maslah bagaimana melaksanakan proses pendidikan terhadap sasaran pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, dan juga bagaimana agar dalam proses tersebut tidak terdapat hambatan serta gangguan baik internal maupun eksternal yang menyangku kelembagaan maupun masyarakat.[4]
Dalam hal ini seorang pendidik / guru agar lebih efektif harus cakap dalam memahami perkembangan tingkah laku anak didiknya dan mengkaitkan perkembangannya dengan proses belajar anak didik. Sehingga pendidik mampu dan dapat memilih strategi dalam pembelajarannya sesuai dengan tugasnya dalam melakukan pendekatan dan bimbingan kepada anak didiknya yaitu menjadikan anak didiknya  mampu mengembangkan keyakinan dan penghargaan terhadap dirinya sendiri , serta membangkitkan kecintaan terhadap belajar secara berangsur –angsur pada diri anak.[5]
Dalam mencapai tujuan pembelajaran agama, khususnya pada pembelajaran aqidah dalam menghafal Rukun Iman  di TK Muslimat NU 145 Ah-Thohirin Asem Growong Japan ini masih kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada anak didik yang sering lupa dalam menghafalkan Rukun Iman. Karena pelajaran ini sangatlah penting dalam menamkan rasa keimanan terhadap Allah SWT. maka  perlu adanya strategi yang perlu dilakukan dalam proses pembelajarannya, agar anak didik lebih mudah menghafal secara mendalam.[6]
Penelitian ini dilaksanakan di Taman kanak-kanak maka diperlukan Strategi pembelajaran yang sesuai dengan taraf perkembangan anak didik. Dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, ketepatan, kerja sama dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Dalam hal ini penerapan strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out yang dianggap sesuai dengan taraf perkembangan anak didik dibanding dengan  strategi - strategi yang lain guna untuk meningkatkan hafalan Rukun Iman pada materi aqidah, karena anak didik merasakan senang pada proses pembelajaran yang ada sehingga dengan mengulang – ulang dan juga  permainan-permainan kartu yang berisi materi. Oleh sebab itu penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting   Out Untuk   Memaksimalkan Hasil Belajar Dalam  Menghafal Rukun Iman Pada Materi   Aqidah di TKM Ath -Thohirin Ponorogo Kelompok  Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. “

III.   RUMUSAN MASALAH
1.    Apakah Strategi Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan keaktifan  peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
2.    Apakah  Strategi Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan Ketepatan peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
3.    Apakah  Strategi Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan Kerjasama peserta didik pada kelompok dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
4.    Apakah  Strategi Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan Hasil Belajar peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?

IV.   TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini  adalah :
1.    Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan keaktifan  peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
2.    Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan Ketepatan  peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
3.    Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan Kerjasama peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
4.    Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill   Board   Ranking, dan    Acting Out dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.

V.      KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN

Adapun penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat antara lain bagi :
1.    Bagi Peneliti
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk guru, dan dapat meningkatkan kwalitas dalam melaksanaka proses pembelajaran dan dapat meningkatkan keaktifan, ketepatan ,kerjasama, dan hasil belajar peserta didik tentang menghafal Rukun Iman .
2.    Bagi Lembaga
a.    Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada sekolah untuk memudahkan melakukan pembelajaran menghafal Rukun Iman  pada peserta didik, dan sebagai pertimbangan untuk menentukan langkah - langkah  proses pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga prestasi belajar siswa lebih meningkat lagi.
b.    Dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam upaya perbaikan pembelajaran di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
c.    Dapat dijadikan sebagai acuan tindakan preventif untuk mengantisipasi terjadinya penurunan hasil belajar peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.

VI.   LANDASAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.  LANDASAN TEORI
1.    Hasil Belajar

a.    Pengertian Hasil Belajar

1.    Untuk menyatakan bahwa suatu proses pembelajaran dapat   berhasil, setiap guru memiliki pendangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa.” Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila standar kompetensinya dapat tercapai”.
2.   Berdasarkan berbagai pengertian hasil belajar juga disebut hasil evaluasi yang selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa, menurut Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan seberapa jauh, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua ahli lain yakni Cronbach dan Stufflebeam, bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur seberapa jauh tujuan tercapai, tetapi di gunakan untuk membuat keputusan.[7]

b.   Macam-macam Aspek Hasil Belajar
Ada tiga macam aspek hasil belajar dinilai dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
Pertama, aspek kognitif yang berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual, beberapa kategori yang mencakup yaitu pengetahuan (knowlegde), pemahaman  (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation).
Kedua, aspek afektif yang berkaitan dengan perasaan,sikap,minat,dan nilai. Kategori aspek afektif yaitu penerimaan (receving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organication) dan  pembentukan pola hidup.
Ketiga, aspek psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategori dalam aspek psikomotorik yaitu persepsi (perception) kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided respons), penyesuian (adaptation) dan kreatifitas.[8]

c.    Proses Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan yang hendak di capai yang perlu diperhatikan dan di kembangkan guru dalam proses pembelajaran antara lain:
1.   Kurikulum
Keberhasilan implementasi kurikulum sangat di pengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan serta tugas yang di bebankan kepadanya, kunci keberhasilan belajar terletak pada bagai mana pelaksanaan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.


2.   Perencanaan
Perencanaan sangat membantu dalam keberhasilan pembelajaran terutama didalam menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan, perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat rencana, namun yang lebih utama adalah perencanaan dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.[9]
2.    Strategi Pembelajaran  Driil
a.    Pengertian Strategi Pembelajaran Drill
                                    Strategi Pembelajaran Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilnnya.[10]
Strategi drill/latihan atau ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan     kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.[11]
Strategi Drill sering disebut juga “ latihan” merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan                                  kebiasaan- kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk                                    memperoleh suatau ketangkasan,ketepatan, kesempatan, dan                                  ketrampilan tentang sesuatu yang dipelajari.[12]
Jadi Strategi Drill merupakan suatu bentuk dari                                  berbagai  macam metode pengajaran, yang banyak                                    digunakan oleh para pendidik dalam proses belajar mengajar                                  agar tercapai  tujuan pembelajaran.Seperti metode-metode                                  yang lain,  Strategi ini juga mempunyai kelebihan dan                                  kekurangan yaitu :
b.    Kelebihan dan Kekurangan Strategi Drill
1)   Kelebihan Strategi Drill
a.    Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang
b.    Siswa siap menggunakan keterampilannya karena                                              sudah dibiasakan.
2)   Kekurangan Metode Drill
a.    Siswa cenderung belajar secara mekanik
b.    Dapat menyebabkan kebosanan
c.    Mematikan kreatifitas siswa
d.   Menimbulkan verbalisme ( tahu kata-kata tapi tidak tahu artinya).
3)   Kekhususan Strategi Drill
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam                                      jangka waktu yang pendek dan ada yang              embutuhkan  waktu cukup lama. Perlu diperhatikan                                       latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa   tanpa                                     pengertian, jadi latihan itu didahului dengan    pengertian                                     dasar. Drill baik digunakan untuk:
a)    Kecakapan motorik, misalnya: menggunakan
                             alat- alat( musik ,olah raga, menari, pertukangan,                                          dan sebagainya.)
b)   Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, mengalikan, membagi, dan sebagainya).[13]

3.    Billboard Ranking (Mengurutkan Topik dan Ide)
                Strategi ini tepat digunakan untuk mendorong peserta didik berdiskusi megenai nilai-nilai, gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Strategi ini hanya dapat digunakan pada permasalahan yang bersifat pilihan, tidak untuk sesuatu yang sudah baku dan tidak dapat berubah.

Langkah-langkah penerapan strategi ini sebagai berikut :
a.    Bagilah lembaran-lembaran yang berisi beberapa karakteristik atau nilai tentang sesuatu.
b.    Mintalah peserta didik untuk mengurutkan karakteristik atau nilai sesuai dengan prioritas masing-masing.
c.    Mintalah hasil kerja peserta didik untuk ditempel atau ditampilkan di papan tulis.
d.    Mintalah peserta didik untuk menjelaskan alasan-alasan atas pilihannya tersebut.
e.    Mintalah peserta didik lain untuk menanggapi dan membandingkan dengan hasil mereka.

4.    Strategi Acting Out
        Acting Out (memerankan prosedur) adalah salah satu                            strategi yang ada pada pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif  menurut  Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani adalah :  suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar   secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini   mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan  tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta  didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan  sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.[14]
Dalam sebuah pembelajaran kadang-kadang bukan persoalan bagaimana jelasnya sebuah penjelasan verbal atau visual, namun  beberapa konsep atau prosedur tidak meresap di hati.
                    Acting Out adalah salah satu strategi atau sebuah cara  yang  bertujuan untuk membantu mengembangkan sebuah                            gambaran       bahan itu adalah dengan meminta peserta didik                           untuk   memerankan konsep-konsep tersebut atau menjalankan                           prosedur-prosedur yang sedang dicoba untuk dilaksanakan.
Prosedur dari strategi Acting Out adalah :
a.    Memilih suatu konsep (atau sejumlah konsep yang                                     berkaitan) atau satu prosedur yang dapat                                    digambarkan dengan memerankannya.
b.    Gunakan beberapa metode berikut ini:
1)        Suruhlah beberapa peserta didik maju di depan kelas/ ruang  dan meminta mereka membuat simulasi secara fisik tentang                                   aspek-aspek dari konsep atau prosedur itu.
2)        Buatlah kartu-kartu besar yang  menyebutkan bagian-bagian                                   dari suatu prosedur atau konsep. Berikan beberapa kartu                                   pada peserta didik. Tempatkan para peserta didik dengan                                     kartu-kartu sedemikian rupa sehingga kartu-kartu itu secara                                   tepat tersusun.
3)   Kembangkan satu permainan peran yang di dalamnya                                   peserta   didik mendramakan materi/ bahan yang sedang                                  Anda ajarkan.
4)   Dengan menggunakan peserta didik sukarelawan, jalankan                                   prosedur tahap demi tahap.[15]
B. TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Judul Penelitian        : PENERAPAN STRATEGI ACTING OUT UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS XI IPA 2 MAN GANDEKAN BANTUL 
 Klasifikasi                : 2011
Nama Peneliti           : DEWI KUMALASARI
Tempat penelitian     : DI KELAS XI IPA 2 MAN GANDEKAN BANTUL 
Masalah                    : kurang minat dan  keaktifan siswa  pada  proses pembelajaran,  tidak  terlihat adanya  antusias  yang besar dan rasa senang yang tinggi ketika mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak
Metode                     : Menggunakan STRATEGI ACTING OUT
            Hasil                         : Peningkatan  minat  dan  keaktifan  siswa  terlihat  pada  perhatian siswa  terhadap  penjelasan  guru,  berani  bertanya,  berpendapat,  bersemangat  ketika
berdiskusi,  antusias  dalam  mengerjakan  tugas,  memperhatikan  siswa  lain  yang sedang  bermain  peran,  kemauan  menjawab  pertanyaan,  berani  menampilkan gagasan/  ide  ketika  memainkan  prosedur,  dan  perasaan  senang  terhadap  materi
pelajaran.  Minat dan keaktifan siswa dilihat dari hasil observasi  awal  rata-rata  1,6 untuk minat dan 1,4 untuk keaktifan  yang semuanya masuk dalam kategori rendah, pada  siklus  I minat  dan  keaktifan  peserta  didik  rata-rata menjadi  1,8 dan 1,6  yang masuk dalam kategori sedang untuk minat dan rendah untuk keaktifan, pada siklus II mengalami  peningkatan  lagi  dengan  rata-rata  2,3  untuk  minat  dan  2,1  untuk keaktifan,  dan  pada  siklus  III  menjadi  rata-rata  semua  2,8  yang  masuk  dalam kategori tinggi. Peningkatan minat dan keaktifan tersebut terjadi secara bertahap dari kategori rendah, sedang, dan akhirnya menjadi tinggi.[16]

C.       KERANGKA BERFIKIR

1.        Jika Strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out diterapkan, maka akan meningkatkan Keaktifan belajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan.
2.        Jika Strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out digunakan, maka akan meningkatkan Kemampuan Ketepatan siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
3.        Jika Strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out digunakan, maka akan meningkatkan Kemampuan Kerja Sama siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
4.        Jika Strategi pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting Out, maka akan meningkatkan hasil balajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan.

D.       PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
1.        Dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting   Out  dapat meningkatkan Keaktifan siswa dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan.
2.        Dengan Strategi Pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting   Out dapat meningkatkan Kemampuan Kerja Sama dan Ketepatan siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
3.        Model Strategi Pembelajaran Drill, Bill  Board Ranking , dan Acting   Out dapat meningkatkan hasil belajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.

VII.     METODE PENELITIAN
A.      Objek Tindakan Kelas
Obyek yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
B.       Setting subyek Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelompok B, TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan pada Semester genap tahun pelajaran 2013/2014, dengan siswa yang berjumlah 16 anak, yang terdiri dari 8 siswa putri dan 8 siswa putra.
Sebagian besar kurang aktif dalam  belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah karena kurangnya motifasi dan  kurang tepatnya strategi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar, hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian yang dilakukan guru pada saat Ulangan menghafal Rukun Iman pada  semester II tahun ajaran 2013/2014.[17]
C.      Variabel Yang Diamati
1.         Variabel proses : meliputi keaktifan siswa, kemampuan dalam kerja sama dan ketepatan dalam menghafal.
2.         Variabel hasil : hasil belajar
D.      Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Per-Siklus
Penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi disajikan dalam 2 siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PERENCANAAN
TINDAKAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
Ø Menyusun diskripsi Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran ( RPP ) berbasis Penelitihan Tindakan Kelas yang mencakup kegiatan awal, inti, dan akhir
Ø Menyiapkan sumber / bahan/ alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Ø Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi
Ø Menyiapkan kreteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrumen tolak ukur keberhasilan tindakan
Ø Menyiapkan lembar perekam proses pengumpulan data yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Ø Guru menyiapkan bahan / alat pembelajaran
Ø Guru menyiapkan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
Ø Siswa dibagi menjadi 2 kelompok




Ø Guru membagikan masing – masing kelompok enam potongan kertas yang berisi enam rukun iman

Ø Setiap masing – masing kelompok disuruh mengurutkan dan menempelkan pada kertas manila yang tersedia dengan lem


Ø Guru menyuruh perwakilan masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya







Ø Setelah presentasi guru melakukan penilaian dengan menyuruh siswa secara individu menghafal 6 rukun iman menurut daftar hadir
Ø Mengamati KEAKTIFAN  masing – masing siswa dalam mengikuti penjelasan guru
Ø Mengamati kemampuan KERJASAMA masing – masing siswa dalam kelompok
Ø Mengamati KETEPATAN hasil belajar dalam kelompok
Ø Mencatat NILAI PEROLEHAN HASIL BELAJAR melalui uji kompetensi penguasaan masing – masing siswa/siswi terhadap materi aqidah pokok bahasan menghafal rukun iman
Ø Melakukan refleksi terhadap hasil pengamatan keaktifan dalam kerja sama siswa dalam mengikuti balajar diskusi kelompok serta
Ø  menganalisis hasil siswa dalam menghafal rukun iman dengan menggunakan tolak ukur yang telah ditentukan untuk membuat keputusan apakah diperlukan siklus II atau tidak

VIII.       SISTEMATIKA PEMBAHASAN
            Dalam penelitian ini ada lima bab,yaitu:
BAB I          Pendahuluan.Setiap penelitian pasti berangkat dari fenomena/kejadian/masalah.Oleh karena itu,bab pendahuluan memuat latar belakang masalah,identifikasi masalah,pembatasan masalah,rumusan masalah dan pemecahan masalah,tujuan penelitian tindakan kelas,manfaat penelitian tindakan kelas,dan sistematika pembahasan.
BAB  II      menguraikan landasan teoritik,kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan.
BAB  III       berisi tentang metode penelitian yang memuat objek tindakan kelas,setting penelitian dan karakteristik subyek penelitian tindakan kelas,variabel yang diamati,prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas,dan jadwal pelaksanaan tindakan kelas.
BAB  IV  menguraikan tentang hasil penelitian tindakan kelas yang mencakup gambaran singkat setting lokasi penelitian,penjelasan per-siklus,proses analisis data per-siklus dan pembahasan.
BAB  V   yaitu penutup.yaitu di dalamnya menguraikan kesimpulan sebagai jawaban dari pokok permasalahan dan sarana yang berhubungan dengan penelitian sebagai masukan-masukan untuk berbagai pihak terkait.
IX.        OUTLINE DAFTAR ISI
BAB  I       PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang Masalah
B.        Identifikasi Masalah
C.        Pembatasan Masalah
D.        Rumusan Masalah
E.         Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
F.         Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
G.        Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN   PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
A.    Landasan Teoritik
B.    Kerangka Berfikir
C.    Pengajuan Hipotesis Tindakan
BAB III     METODE PENELITIAN
A.    Objek Penelitian Tindakan Kelas
B.    Setting Subyek Penelitian Tindakan Kelas
C.    Variabel yang diamati
D.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1.  Perencanaan
2.  Pelaksanaan
3   Pengamatan
4.  Refleksi
E.   Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
BAB IV   HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.            Gambaran singkat setting lokasi penelitian
B.             Penjelasan per-siklus
C.             Proses analisis data per-siklus
D.            Pembahasan
BAB V    PENUTUP
A.            Simpulan
B.             Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN








DAFTAR PUSTAKA

Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan  Islam. Stain Press 2007 hal. 36

Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,  1996, hlm. 9

Mukhlison Effendi , M.Ag. ,Dra. Siti Rodliyah,M.Pd. Ilmu Pendidikan, PPS Press,Ponorogo 2004,hal 64

Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan  Islam. Stain Press 2007 hal.139

Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I. Psikologi Perkembangan, STAIN Ponorogo press,2005.hal. 10

Hasil Wawancara dengan kepala TKM NU 145 Ath-Thohirin, Herlina S.Pd.I

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta; Bumi Aksara,2006) halm .3

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2008) halm;15
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html diakses
Roestiyah N.K ,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2008)

Syaeful Bahri Djamasa, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 )
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html diakses
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2007), hal. xvi.
Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. Sarjuli, et.












Atau Buku Sterategi Pembelajaran/Pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat :
1.      Strategi Drill
2.      Bill Board ranking
3.      Acting out







     ♦ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap dengan lampiran :
-          Lembar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
-          Instrumen penilaian yang terdiri dari : soal dan jawaban serta rubrik penilaian
-          Handout materi
♦ Bukti Rakaman Kegiatan pembelajaran Berupa :
-          Lembar pengamatan terstruktur
-          Lembar Catatan Lapangan
-          Lembar Dokumentasi
-          Dan bukti rekaman lain yang digunakan
SURAT IZIN PENELITIAN
SURAT TELAH MENGADAKAN PENELITIAN
SURATPERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

X.                DAFTAR PUSTAKA
1.      Drs.H.M. Suparta, MA, Drs.Herry Noer Aly,MA,Metodologi Pengajaran Islam, Amisco Jakarta 2008
2.      Dr.Mansur,M.A. Pendidikan Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar

XI.             JADWAL PENELIIAN TINDAKAN KELAS
No
Kegiatan
Bulan Ke
1
2
3
1.
Penyusunan Proposal dan Koordinasi
XX


2.
Pembinaan Proposal
X


3.
Pengumpulan Data dan Analisis
X
XX
  X

4.
Penulisan Laporan Penelitian


XX
5.
Penggandaan Laporan Penelitian dan Pengumpulan


XX



LEMBAR PERSETUJUAN
Nama mahasiswa         : Zulfa Agustina
NIM                             : 210310240
Semester                      : VI Konversi / lama studi VI semester
Program studi               : Program Beasiswa Kualifikasi S-1 Bagi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Pada Sekolah di STAIN Ponorogo
I.                   JUDUL PENELITIAN
 Upaya peningkatan minat belajar membaca huruf hijaiyah dengan metode card short dan media pembelajaran papan flanel pada siswa kelas Ptk di Taman Kanak-kanak Muslimat NU 145 Ath-thohirin Japan Babadan ponorogo
II.                RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah dengan menggunakan metode card short dan media pembelajaran papan flanel dapat meningkatkan minat membaca huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorog ?
2.      Apakah dengan menggunakan metode card short dan media pembelajaran papan flanel dapat meningkatkan keaktifan membaca huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorog ?
3.       Apakah dengan menggunakan metode card short dan media pembelajaran papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar membaca huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorog ?

Menyetujui                                                      Ponorogo,       Pebruari 2013
Ka-prodi                                                          Nama Mahasiswa


Dr.M.MIFTAHUL ULUM,M.Ag                  MASKANAH
NIP. 197403062003121001                           NIM . 210310239





[1] Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan  Islam. Stain Press 2007 hal. 36
[2]Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,  1996, hlm. 9
[3] Mukhlison Effendi , M.Ag. ,Dra. Siti Rodliyah,M.Pd. Ilmu Pendidikan, PPS Press,Ponorogo 2004,hal 64
[4] Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan  Islam. Stain Press 2007 hal.139
[5] Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I. Psikologi Perkembangan, STAIN Ponorogo press,2005.hal. 10
[6] Hasil Wawancara dengan kepala TKM NU 145 Ath-Thohirin, Herlina S.Pd.I
[7] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Jakarta; Bumi Aksara,2006) halm .3
[8] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran (Jakarta, Bumi Aksara, 2006.halm .137
[9] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2008) halm;15
[10] http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html diakses
[11] Roestiyah N.K ,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2008)

[12] Syaeful Bahri Djamasa, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002 )

[13] http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html diakses
[14] Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2007), hal. xvi.
[15] Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. Sarjuli, et.

[16] http://milatdotcom.wordpress.com/2012/03/25/pengajaran-satu-kelas-penuh-full-class-learning/

[17] Hasi wawancara dengan guru