DOA
Karya: Chamim Kohari
Ya
Allah
Sebagaimana para Nabi
Kami ingin mengembala
Kambing dalam jiwa kami
Membangun rumah Ibrahim
dalam diri kami
Menggenggam kesabaran Ayub
Menancapkan keyakinan Ya’qub
Hingga kami dapat menyongsong
dan membelai-belai takdirMu
Ya
Allah
Berilah kami daya
Untuk menakhlukkan
dan membanting keakuan kami
ke tingkat yang paling rendah
Sebagaimana Musa
Tersungkur di bukit Tursina
Ya
Allah
Fir’aun-fir’aun telah bergentayangan
Mengancam peradaban agung
Peninggalan para Rasul
Berilah kami kekuatan cinta kasih
Isa
dan keteladanan Muhammad
Untuk bekal menghadapi tipu dayanya
Mengimbangi gonjang-ganjing dunia
Bimbinglah kami
Menapaki jalan kebenaran
yang telah dirintis oleh kekasihMu
hingga ke Shidratul Muntaha
untuk antri menunggu panggilanMu
Ya
Allah
Sungguh
Tanpa rahmatMu
Kami tak pantas bersimpuh di
istanaMu
Jerukmacan,
30 Maret 2003
IBU
Karya: Chamim Kohari
Sejuk pandangmu
Menyembunyikan air mata
Gemuruh di dadaku
Membahana
Meluluh lantakkan kalbuku
Izinkan aku memetik rembulan
Bersama lautan teduhmu
Kau ajari aku
Berlayar di ombak samudera
Mengeja cakrawala
Menghitung bintang
Kau adalah Suraya
Lentera jagad di saat gelap
Penyejuk hati
di waktu sendiri
Kini kau telah tenggelam
Bersama cinta kasihmu
Sebagai tanda bhakti
Aku wujudkan
sorot mata hatimu
dengan langkahku
bersama tangis
dan doa doa
untukmu selalu
Jerukmacan, 20 April 2003
DIPONEGORO
Oleh:
Chairil Anwar
Dimasa
pembangunan ini
Tuan
hidup kembali
Dan
bara kagum menjadi api
Didepan
sekali tuan menanti
Tak
gentar lawan banyaknya seratus kali
Pedang
di kanan, keris di kiri
Berselempang
semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini
barisan tak bergenderang- berpalu
Kepercayaan
tanda menyerbu
Sekali
berarti
Sudah
itu mati
MAJU
Bagimu
negeri
Menyediakan
api
Punah
diatas menghamba
Binasa
diatas ditinda
Sungguh
pun dalam ajal baru tercapai
Jika
hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Pebruari 1943
SEPERTI BIASA
Karya: Izzah Haizam Kholilah
Menjelang Ramadhan tiba
Seperti biasa
Aku diajak ayah-bunda
Berziarah ke makam keluarga
Untuk berdo’a
Dan mengingat bahwa hidup tak selamanya
Seperti biasa
Menjelang Ramadhan tiba
Aku diingatkan buya
Agar puasa sebulan sempurna
Menjaga hati
Menjaga mata
Menjaga mulut
Menjaga telinga
Menjaga tangan
Menjaga kaki
Semua harus dijaga
Agar puasa bisa diterima
Seperti biasa
disaat puasa
Tidak boleh mencuri sempat
Meminum air di kamar mandi
Makan roti di kamar sendiri
Makan nasi di saat rumah sepi
Jangan mencuri-mencuri
Pasti Allah melihat sendiri
Sedang di kanan-kiri
Rakib dan Atid
Siap menjadi saksi
Ayo puasa
sebelum kita mati
Sawo, 22 Juni 2014