PENERAPAN STRATEGI DRILL, BILL BOARD RANKING,
dan ACTING OUT UNTUK MEMAKSIMALKAN
HASIL BELAJAR DALAM MENGHAFAL
RUKUN IMAN PADA MATERI AQIDAH
DI TKM ATH-THOHIRIN PONOROGO
KLOMPOK B SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
Ptk di Taman
Kanak-Kanak Muslimat NU 145 Ath-thohirin Japan Babadan Ponorogo
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
:
Maskanah
NIM . 210310239
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO 2014
I.
JUDUL
: PENERAPAN STRATEGI DRILL,
BILL BOARD RANKING, dan ACTING OUT UNTUK
MEMAKSIMALKAN HASIL BELAJAR DALAM MENGHAFAL RUKUN IMAN PADA MATERI AQIDAH DI
TKM ATH-THOHIRIN PONOROGO KLOMPOK B SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014. (Ptk di Taman Kanak-kanak Muslimat NU 145
Ath-thohirin Japan Babadan ponorogo)
II. LATAR BELAKANG
MASALAH
Pendidikan merupakan persoalan penting bagi
umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuhan atau harapan untuk mengembangkan
individu dan masyarakat. Pendidikan merupakan sarana untuk memajukan peradaban,
mengembangkan masyarakat dan menciptakan generasi mampu berbuat banyak bagi
kepentingan mereka. [1]
Dari makna lazimnya, pendidikan adalah suatu
proses transfer of knowledge dari seorang guru kepada murid, namun
ketika dicermati dari subtansi pendidikan itu sendiri, esensi pendidikan justru
tidak terletak pada aspek transfering (perpindahannya), melainkan
terletak pada aspek proses dalam mentransfernya, sehingga proses merupakan satu
aspek yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan, yang pada
gilirannya bermuara pada out-put pendidikan itu sendiri dengan
standarisasi evaluasi yang selektif, diagnosis dan penempatan.[2]
Setelah lahirnya UU Nomor 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka jelaslah bahwa pendidikan agama adalah
bagian dari system pendidikan nasional yang tidak dapat dipisahkan. Dalam UU
Nomor 2 tahun
1989 pasal 4 dinyatakan bahwa pendidikan
nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan
pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa isi
kurikulum setiap jenis dan jalur serta
jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan
Pancasila, Agama dan Kewarganegaraan. Dari pasal di atas kita bias melihat
betapa pendidikan agama tidak bias dipisahkan dari Sistem Pendidikan Nasional.[3]
Sedangkan dalam proses Pendidikan dan Pengajaran diperlukan suatu
perhitungan tentang kondisi dan situasi dimana proses tersebut berlangsung
dalam jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut , maka proses pendidikan
agama Islam akan lebih terarah kepada tujuan yang hendak dicapai, karena segala
sesuatunya telah direncanakan secara matang.
Itulah sebabnya pendidikan memerlukan strategi yang menyangkut pada
maslah bagaimana melaksanakan proses pendidikan terhadap sasaran pendidikan
dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, dan juga bagaimana agar dalam
proses tersebut tidak terdapat hambatan serta gangguan baik internal maupun
eksternal yang menyangku kelembagaan maupun masyarakat.[4]
Dalam hal ini seorang pendidik / guru agar lebih efektif harus cakap
dalam memahami perkembangan tingkah laku anak didiknya dan mengkaitkan
perkembangannya dengan proses belajar anak didik. Sehingga pendidik mampu dan
dapat memilih strategi dalam pembelajarannya sesuai dengan tugasnya dalam
melakukan pendekatan dan bimbingan kepada anak didiknya yaitu menjadikan anak
didiknya mampu mengembangkan keyakinan
dan penghargaan terhadap dirinya sendiri , serta membangkitkan kecintaan
terhadap belajar secara berangsur –angsur pada diri anak.[5]
Dalam mencapai tujuan pembelajaran
agama, khususnya pada pembelajaran aqidah dalam menghafal Rukun Iman di TK Muslimat NU 145 Ah-Thohirin Asem Growong
Japan ini masih kurang
maksimal.
Hal ini dapat dilihat pada anak
didik yang sering lupa dalam menghafalkan Rukun Iman. Karena pelajaran ini
sangatlah penting dalam menamkan rasa keimanan terhadap Allah SWT. maka perlu adanya strategi yang perlu dilakukan dalam proses pembelajarannya,
agar anak didik lebih mudah
menghafal secara mendalam.[6]
Penelitian
ini dilaksanakan di Taman kanak-kanak maka diperlukan Strategi pembelajaran yang sesuai dengan taraf perkembangan anak didik.
Dengan menggunakan Strategi pembelajaran
Drill, Bill Board Ranking , dan Acting Out
diharapkan dapat meningkatkan keaktifan,
ketepatan, kerja sama
dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Dalam hal ini penerapan strategi pembelajaran Drill, Bill Board Ranking , dan Acting Out yang dianggap sesuai dengan taraf
perkembangan anak didik dibanding dengan
strategi - strategi yang lain guna untuk meningkatkan hafalan Rukun Iman
pada materi aqidah, karena anak didik merasakan senang pada proses pembelajaran
yang ada sehingga dengan mengulang – ulang dan juga permainan-permainan kartu yang berisi materi.
Oleh sebab itu penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “ Penerapan Strategi Drill, Bill Board Ranking , dan Acting Out Untuk
Memaksimalkan Hasil Belajar Dalam
Menghafal Rukun Iman Pada Materi
Aqidah di TKM Ath -Thohirin Ponorogo Kelompok Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. “
III.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
Strategi Drill,
Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
2. Apakah
Strategi Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan Ketepatan peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
3. Apakah Strategi Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan Kerjasama peserta didik pada kelompok dalam Menghafal Rukun Iman
Pada Materi Aqidah di
TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
4. Apakah Strategi Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan Hasil Belajar peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo ?
IV.
TUJUAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi
pembelajaran Drill,
Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
2. Untuk
mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan Ketepatan peserta didik dalam
Menghafal Rukun Iman
Pada Materi Aqidah di
TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
3. Untuk
mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan Kerjasama peserta didik dalam Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
4. Untuk
mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran Drill, Bill Board Ranking, dan Acting Out dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorogo.
V.
KONTRIBUSI
HASIL PENELITIAN
Adapun penelitian ini diharapkan dapat
mempunyai manfaat antara lain bagi :
1. Bagi
Peneliti
Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat untuk guru, dan dapat meningkatkan kwalitas
dalam melaksanaka proses pembelajaran dan dapat meningkatkan keaktifan,
ketepatan ,kerjasama, dan hasil belajar peserta didik tentang menghafal Rukun
Iman .
2. Bagi
Lembaga
a. Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada sekolah untuk memudahkan
melakukan pembelajaran menghafal Rukun Iman pada peserta didik, dan sebagai pertimbangan
untuk menentukan langkah - langkah
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga prestasi belajar
siswa lebih meningkat lagi.
b. Dapat dijadikan
dasar untuk melakukan penelitian tindakan
kelas dalam upaya perbaikan
pembelajaran di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan
Ponorogo.
c. Dapat dijadikan
sebagai acuan tindakan preventif untuk mengantisipasi terjadinya penurunan hasil belajar
peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan
Ponorogo.
VI.
LANDASAN
TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. LANDASAN TEORI
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil
Belajar
1. Untuk menyatakan
bahwa suatu proses pembelajaran dapat
berhasil, setiap guru memiliki pendangan masing-masing sejalan dengan
filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada
kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa.”
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan
berhasil apabila standar kompetensinya dapat tercapai”.
2. Berdasarkan berbagai pengertian hasil belajar juga disebut hasil evaluasi yang selalu dikaitkan dengan
prestasi belajar siswa, menurut Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan seberapa jauh, dalam
hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan tercapai. Jika belum, bagaimana yang
belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua ahli lain
yakni Cronbach dan Stufflebeam, bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur
seberapa jauh tujuan tercapai, tetapi di gunakan untuk membuat keputusan.[7]
b. Macam-macam
Aspek Hasil Belajar
Ada tiga macam aspek hasil belajar dinilai
dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
Pertama, aspek kognitif yang berkaitan dengan
hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual, beberapa
kategori yang mencakup yaitu pengetahuan (knowlegde), pemahaman (comprehension), penerapan (application),
analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation).
Kedua, aspek afektif yang berkaitan dengan
perasaan,sikap,minat,dan nilai. Kategori aspek afektif yaitu penerimaan (receving),
penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organication)
dan pembentukan pola hidup.
Ketiga, aspek psikomotorik menunjukkan adanya
kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi
syaraf. Kategori dalam aspek psikomotorik yaitu persepsi (perception) kesiapan
(set), gerakan terbimbing (guided respons), penyesuian (adaptation) dan
kreatifitas.[8]
c. Proses
Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan
tujuan yang hendak di capai yang perlu diperhatikan dan
di kembangkan guru dalam proses pembelajaran antara lain:
1.
Kurikulum
Keberhasilan implementasi kurikulum sangat di
pengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum
tersebut. Kemampuan guru tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan
kemampuan serta tugas yang di bebankan kepadanya, kunci keberhasilan belajar
terletak pada bagai mana pelaksanaan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah.
2.
Perencanaan
Perencanaan sangat membantu dalam
keberhasilan pembelajaran terutama didalam menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan, perencanaan tersebut dapat
disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat rencana, namun yang lebih utama adalah perencanaan dibuat
harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan tepat sasaran.[9]
2. Strategi Pembelajaran Driil
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Drill
Strategi
Pembelajaran Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh
suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu
selalu diulang-ulang, tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang
pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih
keterampilnnya.[10]
Strategi
drill/latihan atau ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi
dari apa yang telah dipelajari.[11]
Strategi
Drill sering disebut juga “ latihan” merupakan suatu cara mengajar yang baik
untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan
tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatau ketangkasan,ketepatan,
kesempatan, dan ketrampilan tentang
sesuatu yang dipelajari.[12]
Jadi
Strategi Drill merupakan suatu bentuk dari berbagai macam metode pengajaran, yang banyak digunakan oleh para pendidik dalam proses
belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran.Seperti metode-metode yang
lain, Strategi ini juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan yaitu :
b. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Drill
1) Kelebihan Strategi Drill
a. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang
b. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah
dibiasakan.
2) Kekurangan Metode Drill
a. Siswa cenderung belajar secara mekanik
b. Dapat menyebabkan kebosanan
c. Mematikan kreatifitas siswa
d. Menimbulkan verbalisme ( tahu kata-kata tapi tidak tahu artinya).
3) Kekhususan Strategi Drill
Ada
keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu
yang pendek dan ada yang embutuhkan
waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada
siswa tanpa pengertian,
jadi latihan itu didahului dengan pengertian
dasar.
Drill baik digunakan untuk:
a) Kecakapan motorik, misalnya: menggunakan
alat- alat( musik ,olah raga,
menari, pertukangan, dan
sebagainya.)
b) Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, mengalikan,
membagi, dan sebagainya).[13]
3. Billboard Ranking (Mengurutkan Topik dan Ide)
Strategi ini tepat digunakan untuk
mendorong peserta didik berdiskusi megenai nilai-nilai, gagasan dan
pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Strategi ini hanya dapat
digunakan pada permasalahan yang bersifat pilihan, tidak untuk sesuatu yang
sudah baku dan tidak dapat berubah.
Langkah-langkah penerapan strategi ini sebagai berikut :
a. Bagilah lembaran-lembaran yang berisi beberapa karakteristik atau
nilai tentang sesuatu.
b. Mintalah peserta didik untuk mengurutkan karakteristik atau nilai
sesuai dengan prioritas masing-masing.
c. Mintalah hasil kerja peserta didik untuk ditempel atau ditampilkan
di papan tulis.
d. Mintalah peserta didik untuk menjelaskan alasan-alasan atas
pilihannya tersebut.
e. Mintalah peserta didik lain untuk menanggapi dan membandingkan
dengan hasil mereka.
4.
Strategi
Acting Out
Acting Out (memerankan prosedur) adalah salah satu strategi yang ada pada pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe & Sekar Ayu
Aryani adalah : suatu pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi
aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka
secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan
persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak
untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini
biasanya peserta didik akan merasakan suasana
yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dapat dimaksimalkan.[14]
Dalam sebuah pembelajaran kadang-kadang bukan persoalan bagaimana
jelasnya sebuah penjelasan verbal atau visual, namun beberapa konsep atau prosedur tidak meresap
di hati.
Acting
Out adalah salah satu strategi atau sebuah cara yang
bertujuan untuk membantu mengembangkan sebuah gambaran bahan itu adalah dengan meminta peserta
didik untuk memerankan
konsep-konsep tersebut atau menjalankan prosedur-prosedur
yang sedang dicoba untuk dilaksanakan.
Prosedur
dari strategi Acting Out adalah :
a.
Memilih suatu
konsep (atau sejumlah konsep yang berkaitan)
atau satu prosedur yang dapat digambarkan
dengan memerankannya.
b. Gunakan
beberapa metode berikut ini:
1)
Suruhlah
beberapa peserta didik maju di depan kelas/ ruang dan meminta mereka membuat simulasi secara
fisik tentang aspek-aspek dari
konsep atau prosedur itu.
2)
Buatlah
kartu-kartu besar yang menyebutkan
bagian-bagian dari suatu prosedur
atau konsep. Berikan beberapa kartu pada peserta
didik. Tempatkan para peserta didik dengan kartu-kartu
sedemikian rupa sehingga kartu-kartu itu secara tepat
tersusun.
3) Kembangkan
satu permainan peran yang di dalamnya peserta didik mendramakan materi/ bahan yang sedang Anda ajarkan.
B. TELAAH HASIL PENELITIAN
TERDAHULU
Judul Penelitian :
PENERAPAN STRATEGI ACTING
OUT UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN AQIDAH
AKHLAK DI KELAS XI IPA 2 MAN GANDEKAN BANTUL
Klasifikasi :
2011
Nama Peneliti :
DEWI KUMALASARI
Tempat
penelitian : DI KELAS XI IPA 2 MAN GANDEKAN BANTUL
Masalah : kurang minat dan keaktifan siswa pada
proses pembelajaran, tidak terlihat adanya antusias
yang besar dan rasa senang yang tinggi ketika mengikuti pelajaran Aqidah
Akhlak
Metode : Menggunakan STRATEGI ACTING OUT
Hasil
: Peningkatan
minat dan keaktifan
siswa terlihat pada
perhatian siswa terhadap penjelasan
guru, berani bertanya,
berpendapat, bersemangat ketika
berdiskusi,
antusias dalam mengerjakan
tugas, memperhatikan siswa
lain yang sedang bermain
peran, kemauan menjawab
pertanyaan, berani menampilkan gagasan/ ide
ketika memainkan prosedur,
dan perasaan senang
terhadap materi
pelajaran.
Minat dan keaktifan siswa dilihat dari hasil observasi awal
rata-rata 1,6 untuk minat dan 1,4
untuk keaktifan yang semuanya masuk
dalam kategori rendah, pada siklus I minat
dan keaktifan peserta
didik rata-rata menjadi 1,8 dan 1,6
yang masuk dalam kategori sedang untuk minat dan rendah untuk keaktifan,
pada siklus II mengalami peningkatan lagi
dengan rata-rata 2,3
untuk minat dan
2,1 untuk keaktifan, dan
pada siklus III
menjadi rata-rata semua
2,8 yang masuk
dalam kategori tinggi. Peningkatan minat dan keaktifan tersebut terjadi
secara bertahap dari kategori rendah, sedang, dan akhirnya menjadi tinggi.[16]
C.
KERANGKA
BERFIKIR
1.
Jika Strategi
pembelajaran Drill,
Bill Board Ranking , dan Acting Out
diterapkan, maka akan meningkatkan Keaktifan belajar siswa TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Asem Growong Japan.
2.
Jika Strategi
pembelajaran Drill,
Bill Board Ranking , dan Acting Out
digunakan, maka akan meningkatkan Kemampuan Ketepatan siswa TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
3.
Jika Strategi
pembelajaran Drill,
Bill Board Ranking , dan Acting Out
digunakan, maka akan meningkatkan Kemampuan Kerja Sama siswa TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
4.
Jika Strategi
pembelajaran Drill,
Bill Board Ranking , dan Acting Out,
maka akan meningkatkan hasil balajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem
Growong Japan.
D.
PENGAJUAN
HIPOTESIS TINDAKAN
1.
Dengan
menggunakan Strategi
Pembelajaran Drill, Bill Board Ranking ,
dan Acting Out dapat meningkatkan Keaktifan siswa dalam belajar
Menghafal Rukun Iman
Pada Materi Aqidah di
TK
Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan.
2.
Dengan Strategi
Pembelajaran Drill, Bill Board Ranking ,
dan Acting Out
dapat meningkatkan Kemampuan Kerja Sama dan Ketepatan siswa TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
3.
Model Strategi
Pembelajaran Drill, Bill Board Ranking ,
dan Acting Out
dapat meningkatkan hasil belajar siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem
Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah.
VII.
METODE
PENELITIAN
A.
Objek
Tindakan Kelas
Obyek yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar
siswa TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan dalam belajar Menghafal Rukun Iman
Pada Materi Aqidah.
B.
Setting
subyek Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
di kelompok B, TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Asem Growong Japan pada Semester
genap tahun pelajaran 2013/2014, dengan siswa yang berjumlah 16 anak, yang
terdiri dari 8 siswa putri dan 8 siswa putra.
Sebagian besar kurang aktif dalam belajar Menghafal Rukun Iman Pada Materi Aqidah
karena kurangnya motifasi dan kurang
tepatnya strategi yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar, hal ini
dapat dilihat dari hasil penilaian yang dilakukan guru pada saat Ulangan
menghafal Rukun Iman pada semester II
tahun ajaran 2013/2014.[17]
C.
Variabel
Yang Diamati
1.
Variabel proses
: meliputi keaktifan siswa, kemampuan dalam kerja sama dan ketepatan dalam
menghafal.
2.
Variabel hasil :
hasil belajar
D.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Per-Siklus
Penelitian Tindakan kelas (PTK)
dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi disajikan dalam 2
siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PERENCANAAN
|
TINDAKAN
|
PENGAMATAN
|
REFLEKSI
|
Ø Menyusun
diskripsi Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran ( RPP ) berbasis Penelitihan
Tindakan Kelas yang mencakup kegiatan awal, inti, dan akhir
Ø Menyiapkan
sumber / bahan/ alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Ø Menyiapkan
instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi
Ø Menyiapkan
kreteria ketuntasan minimal pencapaian kompetensi serta menyiapkan instrumen
tolak ukur keberhasilan tindakan
Ø Menyiapkan
lembar perekam proses pengumpulan data yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran
|
Ø Guru
menyiapkan bahan / alat pembelajaran
Ø Guru
menyiapkan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
Ø Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok
Ø Guru
membagikan masing – masing kelompok enam potongan kertas yang berisi enam
rukun iman
Ø Setiap
masing – masing kelompok disuruh mengurutkan dan menempelkan pada kertas
manila yang tersedia dengan lem
Ø Guru
menyuruh perwakilan masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerjanya
Ø Setelah
presentasi guru melakukan penilaian dengan menyuruh siswa secara individu
menghafal 6 rukun iman menurut daftar hadir
|
Ø
Mengamati KEAKTIFAN masing – masing siswa dalam mengikuti
penjelasan guru
Ø
Mengamati kemampuan KERJASAMA
masing – masing siswa dalam kelompok
Ø
Mengamati KETEPATAN hasil
belajar dalam kelompok
Ø
Mencatat NILAI PEROLEHAN HASIL
BELAJAR melalui uji kompetensi penguasaan masing – masing siswa/siswi
terhadap materi aqidah pokok bahasan menghafal rukun iman
|
Ø
Melakukan refleksi terhadap
hasil pengamatan keaktifan dalam kerja sama siswa dalam mengikuti balajar
diskusi kelompok serta
Ø
menganalisis hasil siswa dalam menghafal
rukun iman dengan menggunakan tolak ukur yang telah ditentukan untuk membuat
keputusan apakah diperlukan siklus II atau tidak
|
VIII.
SISTEMATIKA
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini ada lima
bab,yaitu:
BAB I Pendahuluan.Setiap
penelitian pasti berangkat dari fenomena/kejadian/masalah.Oleh karena itu,bab
pendahuluan memuat latar belakang masalah,identifikasi masalah,pembatasan
masalah,rumusan masalah dan pemecahan masalah,tujuan penelitian tindakan
kelas,manfaat penelitian tindakan kelas,dan sistematika pembahasan.
BAB II menguraikan landasan teoritik,kerangka
berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan.
BAB
III berisi tentang metode penelitian yang
memuat objek tindakan kelas,setting penelitian dan karakteristik subyek
penelitian tindakan kelas,variabel yang diamati,prosedur pelaksanaan penelitian
tindakan kelas,dan jadwal pelaksanaan tindakan kelas.
BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian tindakan
kelas yang mencakup gambaran singkat setting lokasi penelitian,penjelasan
per-siklus,proses analisis data per-siklus dan pembahasan.
BAB V yaitu
penutup.yaitu di dalamnya menguraikan kesimpulan sebagai jawaban dari pokok permasalahan
dan sarana yang berhubungan dengan penelitian sebagai masukan-masukan untuk
berbagai pihak terkait.
IX.
OUTLINE
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Identifikasi
Masalah
C.
Pembatasan
Masalah
D.
Rumusan
Masalah
E.
Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas
F.
Manfaat
Penelitian Tindakan Kelas
G.
Sistematika
Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan
Teoritik
B. Kerangka Berfikir
C. Pengajuan Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek
Penelitian Tindakan Kelas
B. Setting
Subyek Penelitian Tindakan Kelas
C. Variabel yang
diamati
D. Prosedur
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3 Pengamatan
4. Refleksi
E.
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
A.
Gambaran
singkat setting lokasi penelitian
B.
Penjelasan
per-siklus
C.
Proses
analisis data per-siklus
D.
Pembahasan
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan Islam. Stain Press 2007 hal. 36
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,
Cet. XII, 1996, hlm. 9
Mukhlison Effendi , M.Ag. ,Dra. Siti Rodliyah,M.Pd. Ilmu Pendidikan,
PPS Press,Ponorogo 2004,hal 64
Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu pendidikan Islam. Stain Press 2007 hal.139
Elfi Yuliani Rochmah, M.Pd.I. Psikologi Perkembangan, STAIN
Ponorogo press,2005.hal. 10
Hasil Wawancara dengan kepala TKM NU 145 Ath-Thohirin, Herlina S.Pd.I
Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar
evaluasi pendidikan (Jakarta; Bumi Aksara,2006)
halm .3
Abdul
Majid,
Perencanaan Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2008)
halm;15
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html
diakses
Roestiyah N.K ,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:
PT. RINEKA CIPTA, 2008)
Syaeful
Bahri Djamasa, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta : Rineka Cipta, 2002
)
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html
diakses
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
CTSD, 2007), hal. xvi.
Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
terj. Sarjuli, et.
Atau Buku Sterategi Pembelajaran/Pembelajaran
aktif yang didalamnya terdapat :
1.
Strategi Drill
2.
Bill Board ranking
3.
Acting out
♦ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap
dengan lampiran :
-
Lembar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
-
Instrumen penilaian yang terdiri dari : soal dan jawaban serta rubrik
penilaian
-
Handout materi
♦ Bukti Rakaman Kegiatan pembelajaran Berupa :
-
Lembar pengamatan terstruktur
-
Lembar Catatan Lapangan
-
Lembar Dokumentasi
-
Dan bukti rekaman lain yang digunakan
SURAT IZIN PENELITIAN
SURAT TELAH MENGADAKAN PENELITIAN
SURATPERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
X.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Drs.H.M.
Suparta, MA, Drs.Herry Noer Aly,MA,Metodologi
Pengajaran Islam, Amisco Jakarta 2008
2. Dr.Mansur,M.A.
Pendidikan Usia Dini dalam Islam, Pustaka
Pelajar
XI.
JADWAL
PENELIIAN TINDAKAN KELAS
Kegiatan
|
Bulan Ke
|
|||
1
|
2
|
3
|
||
Penyusunan Proposal dan Koordinasi
|
|
|
||
Pembinaan Proposal
|
|
|
||
Pengumpulan Data dan Analisis
|
XX
X
|
|
||
Penulisan Laporan Penelitian
|
|
XX
|
||
Penggandaan Laporan Penelitian dan
Pengumpulan
|
|
XX
|
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama mahasiswa : Zulfa Agustina
NIM
: 210310240
Semester : VI Konversi / lama studi VI semester
Program
studi : Program Beasiswa
Kualifikasi S-1 Bagi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) Pada Sekolah di STAIN
Ponorogo
I.
JUDUL
PENELITIAN
Upaya peningkatan minat
belajar membaca huruf hijaiyah dengan metode card short dan media pembelajaran
papan flanel pada siswa kelas Ptk di Taman Kanak-kanak Muslimat NU 145 Ath-thohirin
Japan Babadan ponorogo
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
dengan menggunakan metode card short dan media pembelajaran papan flanel dapat
meningkatkan minat membaca huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU 145
Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorog ?
2. Apakah
dengan menggunakan metode card short dan media pembelajaran papan flanel dapat
meningkatkan keaktifan membaca huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU
145 Ath-Thohirin Japan Babadan Ponorog ?
3. Apakah dengan menggunakan metode card short
dan media pembelajaran papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar membaca
huruf hijaiyah peserta didik di TK Muslimat NU 145 Ath-Thohirin Japan Babadan
Ponorog ?
Menyetujui Ponorogo, Pebruari 2013
Ka-prodi Nama Mahasiswa
Dr.M.MIFTAHUL ULUM,M.Ag MASKANAH
NIP. 197403062003121001 NIM . 210310239
[2]Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII, 1996,
hlm. 9
[3] Mukhlison Effendi , M.Ag. ,Dra. Siti Rodliyah,M.Pd.
Ilmu Pendidikan, PPS Press,Ponorogo 2004,hal 64
[4]
Basuki,M.Ag.,Dr.M.Miftahul Ulum,M.Ag. Pengantar ilmu
pendidikan Islam. Stain Press 2007 hal.139
[11]
Roestiyah N.K ,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA, 2008)
[16] http://milatdotcom.wordpress.com/2012/03/25/pengajaran-satu-kelas-penuh-full-class-learning/
[17]
Hasi wawancara dengan guru